Sabtu, 30 Oktober 2010

 

 

 

Lagu Yovie & Nuno Manusia Biasa

Lirik lagu Yovie & Nuno Manusia Biasa
Aku memang manusia biasa
Yang tak sempurna dan kadang salah
Namun di hatiku hanya satu
Cinta untukmu luar biasa
Kemanakah dirimu
yang dulu cinta aku
Dimanakah dirimu
Yang selalu merindukanku
Aku memang manusia biasa
Yang tak sempurna dan kadang salah
Namun di hatiku hanya satu
Cinta untukmu luar biasa

Yovie Widianto Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Yovie Widianto Yovie Widianto.jpg Nama lahir Yovie Widianto Lahir 21 Januari 1968 (umur 42) Flag of Indonesia.svg Kota Bandung, Indonesia Pekerjaan pemusik Tahun aktif 1986 - sekarang Mempengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Dipengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Pasangan Dewayani Anak Muhammad Arsy Widianto,dan Nadhira Tiara Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968; umur 42 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat[1] Daftar isi [sembunyikan] * 1 Pendidikan * 2 Perjalanan karier o 2.1 Awal karier o 2.2 Kahitna o 2.3 Solo o 2.4 Yovie & The Nuno * 3 Kehidupan pribadi * 4 Diskografi o 4.1 Kahitna o 4.2 Yovie & The Nuno o 4.3 Solo o 4.4 Konser Solo o 4.5 Karya-karya Yovie Widianto antara lain * 5 Pranala luar * 6 Referensi [sunting] Pendidikan Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat cum laude.[2] [sunting] Perjalanan karier [sunting] Awal karier Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz. Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh' jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ruth Sahanaya dan Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu. Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna. Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star International Festival di Taipei, Taiwan, tahun 1991. Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album David Foster yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah, dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan Quincy Jones. Yovie dalam ajang AMI Awards 2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik. [sunting] Kahitna !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kahitna Tahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka, Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006) serta album The Best of Kahitna (2002). Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.[3] [sunting] Solo Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto.[4] Tahun 2005, Yovie merilis album A Portrait of Yovie, kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%" dibawakan oleh Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack Tusuk Jelangkung. Runner-up Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan, dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.[5] Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.[6] Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.[2] Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.[7] [sunting] Yovie & The Nuno Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera Yovie & Nuno bertajuk Semua Bintang. Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak bisa diolah maksimal di Kahitna.[8] Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan Andi /rif, Fariz RM, Glenn Fredly, Audy, dan salah satu personel grup Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno, Baron yang mantan gitaris Gigi dan Rere yang drummernya Grass Rock.[9] Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004). Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta, mantan bassis X-men (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal). Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas) dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri. Yovie pun merekrut Dikta pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie & Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan Bening.[10]Yovie Widianto Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Yovie Widianto Yovie Widianto.jpg Nama lahir Yovie Widianto Lahir 21 Januari 1968 (umur 42) Flag of Indonesia.svg Kota Bandung, Indonesia Pekerjaan pemusik Tahun aktif 1986 - sekarang Mempengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Dipengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Pasangan Dewayani Anak Muhammad Arsy Widianto,dan Nadhira Tiara Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968; umur 42 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat[1] Daftar isi [sembunyikan] * 1 Pendidikan * 2 Perjalanan karier o 2.1 Awal karier o 2.2 Kahitna o 2.3 Solo o 2.4 Yovie & The Nuno * 3 Kehidupan pribadi * 4 Diskografi o 4.1 Kahitna o 4.2 Yovie & The Nuno o 4.3 Solo o 4.4 Konser Solo o 4.5 Karya-karya Yovie Widianto antara lain * 5 Pranala luar * 6 Referensi [sunting] Pendidikan Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat cum laude.[2] [sunting] Perjalanan karier [sunting] Awal karier Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz. Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh' jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ruth Sahanaya dan Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu. Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna. Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star International Festival di Taipei, Taiwan, tahun 1991. Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album David Foster yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah, dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan Quincy Jones. Yovie dalam ajang AMI Awards 2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik. [sunting] Kahitna !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kahitna Tahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka, Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006) serta album The Best of Kahitna (2002). Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.[3] [sunting] Solo Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto.[4] Tahun 2005, Yovie merilis album A Portrait of Yovie, kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%" dibawakan oleh Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack Tusuk Jelangkung. Runner-up Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan, dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.[5] Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.[6] Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.[2] Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.[7] [sunting] Yovie & The Nuno Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera Yovie & Nuno bertajuk Semua Bintang. Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak bisa diolah maksimal di Kahitna.[8] Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan Andi /rif, Fariz RM, Glenn Fredly, Audy, dan salah satu personel grup Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno, Baron yang mantan gitaris Gigi dan Rere yang drummernya Grass Rock.[9] Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004). Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta, mantan bassis X-men (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal). Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas) dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri. Yovie pun merekrut Dikta pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie & Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan Bening.[10]Yovie Widianto Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Yovie Widianto Yovie Widianto.jpg Nama lahir Yovie Widianto Lahir 21 Januari 1968 (umur 42) Flag of Indonesia.svg Kota Bandung, Indonesia Pekerjaan pemusik Tahun aktif 1986 - sekarang Mempengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Dipengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Pasangan Dewayani Anak Muhammad Arsy Widianto,dan Nadhira Tiara Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968; umur 42 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat[1] Daftar isi [sembunyikan] * 1 Pendidikan * 2 Perjalanan karier o 2.1 Awal karier o 2.2 Kahitna o 2.3 Solo o 2.4 Yovie & The Nuno * 3 Kehidupan pribadi * 4 Diskografi o 4.1 Kahitna o 4.2 Yovie & The Nuno o 4.3 Solo o 4.4 Konser Solo o 4.5 Karya-karya Yovie Widianto antara lain * 5 Pranala luar * 6 Referensi [sunting] Pendidikan Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat cum laude.[2] [sunting] Perjalanan karier [sunting] Awal karier Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz. Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh' jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ruth Sahanaya dan Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu. Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna. Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star International Festival di Taipei, Taiwan, tahun 1991. Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album David Foster yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah, dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan Quincy Jones. Yovie dalam ajang AMI Awards 2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik. [sunting] Kahitna !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kahitna Tahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka, Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006) serta album The Best of Kahitna (2002). Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.[3] [sunting] Solo Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto.[4] Tahun 2005, Yovie merilis album A Portrait of Yovie, kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%" dibawakan oleh Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack Tusuk Jelangkung. Runner-up Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan, dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.[5] Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.[6] Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.[2] Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.[7] [sunting] Yovie & The Nuno Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera Yovie & Nuno bertajuk Semua Bintang. Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak bisa diolah maksimal di Kahitna.[8] Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan Andi /rif, Fariz RM, Glenn Fredly, Audy, dan salah satu personel grup Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno, Baron yang mantan gitaris Gigi dan Rere yang drummernya Grass Rock.[9] Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004). Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta, mantan bassis X-men (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal). Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas) dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri. Yovie pun merekrut Dikta pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie & Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan Bening.[10]Yovie Widianto Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Yovie Widianto Yovie Widianto.jpg Nama lahir Yovie Widianto Lahir 21 Januari 1968 (umur 42) Flag of Indonesia.svg Kota Bandung, Indonesia Pekerjaan pemusik Tahun aktif 1986 - sekarang Mempengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Dipengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Pasangan Dewayani Anak Muhammad Arsy Widianto,dan Nadhira Tiara Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968; umur 42 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat[1] Daftar isi [sembunyikan] * 1 Pendidikan * 2 Perjalanan karier o 2.1 Awal karier o 2.2 Kahitna o 2.3 Solo o 2.4 Yovie & The Nuno * 3 Kehidupan pribadi * 4 Diskografi o 4.1 Kahitna o 4.2 Yovie & The Nuno o 4.3 Solo o 4.4 Konser Solo o 4.5 Karya-karya Yovie Widianto antara lain * 5 Pranala luar * 6 Referensi [sunting] Pendidikan Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat cum laude.[2] [sunting] Perjalanan karier [sunting] Awal karier Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz. Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh' jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ruth Sahanaya dan Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu. Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna. Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star International Festival di Taipei, Taiwan, tahun 1991. Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album David Foster yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah, dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan Quincy Jones. Yovie dalam ajang AMI Awards 2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik. [sunting] Kahitna !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kahitna Tahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka, Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006) serta album The Best of Kahitna (2002). Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.[3] [sunting] Solo Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto.[4] Tahun 2005, Yovie merilis album A Portrait of Yovie, kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%" dibawakan oleh Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack Tusuk Jelangkung. Runner-up Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan, dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.[5] Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.[6] Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.[2] Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.[7] [sunting] Yovie & The Nuno Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera Yovie & Nuno bertajuk Semua Bintang. Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak bisa diolah maksimal di Kahitna.[8] Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan Andi /rif, Fariz RM, Glenn Fredly, Audy, dan salah satu personel grup Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno, Baron yang mantan gitaris Gigi dan Rere yang drummernya Grass Rock.[9] Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004). Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta, mantan bassis X-men (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal). Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas) dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri. Yovie pun merekrut Dikta pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie & Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan Bening.[10]Yovie Widianto Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Perubahan tertunda ditampilkan di halaman iniBelum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Yovie Widianto Yovie Widianto.jpg Nama lahir Yovie Widianto Lahir 21 Januari 1968 (umur 42) Flag of Indonesia.svg Kota Bandung, Indonesia Pekerjaan pemusik Tahun aktif 1986 - sekarang Mempengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Dipengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno Pasangan Dewayani Anak Muhammad Arsy Widianto,dan Nadhira Tiara Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968; umur 42 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat[1] Daftar isi [sembunyikan] * 1 Pendidikan * 2 Perjalanan karier o 2.1 Awal karier o 2.2 Kahitna o 2.3 Solo o 2.4 Yovie & The Nuno * 3 Kehidupan pribadi * 4 Diskografi o 4.1 Kahitna o 4.2 Yovie & The Nuno o 4.3 Solo o 4.4 Konser Solo o 4.5 Karya-karya Yovie Widianto antara lain * 5 Pranala luar * 6 Referensi [sunting] Pendidikan Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat cum laude.[2] [sunting] Perjalanan karier [sunting] Awal karier Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz. Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh' jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ruth Sahanaya dan Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu. Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna. Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star International Festival di Taipei, Taiwan, tahun 1991. Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album David Foster yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah, dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan Quincy Jones. Yovie dalam ajang AMI Awards 2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik. [sunting] Kahitna !Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kahitna Tahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka, Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006) serta album The Best of Kahitna (2002). Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.[3] [sunting] Solo Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto.[4] Tahun 2005, Yovie merilis album A Portrait of Yovie, kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%" dibawakan oleh Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack Tusuk Jelangkung. Runner-up Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan, dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.[5] Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.[6] Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.[2] Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.[7] [sunting] Yovie & The Nuno Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera Yovie & Nuno bertajuk Semua Bintang. Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak bisa diolah maksimal di Kahitna.[8] Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan Andi /rif, Fariz RM, Glenn Fredly, Audy, dan salah satu personel grup Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno, Baron yang mantan gitaris Gigi dan Rere yang drummernya Grass Rock.[9] Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004). Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta, mantan bassis X-men (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal). Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas) dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri. Yovie pun merekrut Dikta pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie & Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan Bening.[10]

Yovie Widianto

Platinoem Band, Group Band Bentukan Yovie Widianto

Platinoem Band, Group Band Bentukan Yovie Widianto. Setelah 15 tahun memantapkan diri sebagai produser, pemain keyboard Yovie Widianto melalui Yovie Widianto Music Factory akhirnya melahirkan grup band pertamanya yang diisi talenta muda. Mereka adalah Platinoem Band.
Foto Yovie Widianto (Platinoem Band, Group Band Bentukan Yovie Widianto)
Foto Yovie Widianto (Platinoem Band, Group Band Bentukan Yovie Widianto)

“Ini adalah band pertama yang saya produksi dari Yovie Widianto Music Factory. Semoga Platinoem bisa diterima,” ungkap Yovie dalam peluncuran album perdana Platinoem di Hard Rock Cafe Jakarta, Senin (26/7/2010).
Yovie, yang dikenal sukses mengorbitkan beberapa vokalis terkenal seperti Glen Fredly, Rio Febrian, Anditi, dan grup band yang juga digawanginya Yovi and Nuno, mengaku puas jika musisi yang diproduserinya bisa sukses.
“Yang paling menyenangkan adalah saat artis yang kita pegang berhasil di tingkat nasional dan hidup dengan rezeki yang layak. Itu kebahagiaan yang melebihi dari materi,” ujar Yovie. “Semoga artis yang saya pegang bisa jaga kerendahan hati,” pesannya kepada band yang menjagokan “Memahami Cinta” sebagai hits single di album perdananya itu.
Mendengar ungkapan ‘sang mentor’, Sam (vokal) mewakili Mocek (gitar), Angga (gitar), Candra (bas), dan Donny (drum) di Platinoem Band berjanji akan berupaya yang terbaik untuk mengenalkan album, yang diisi aranjer lain yang menjadi bintang tamu seperti Diat (Yovie and Nuno), Aria Baron (Baron’Soulmates) Ronald (GIGI), dan Dody Is (Kahitna).
“Sampai sekarang kami masih solid, apalagi Mas Yovie membebaskan kami. Kami tidak merasa terkekang karena kebebasan berekspresi diberikan ke kami sepenuhnya. Penyanyi senior di sana hanya menjadi guidance bagi kami,” tutup Sam. Kompas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Yovie Widianto
Yovie Widianto.jpg
Nama lahir Yovie Widianto
Lahir 21 Januari 1968 (umur 42)
Flag of Indonesia.svg Kota Bandung, Indonesia
Pekerjaan pemusik
Tahun aktif 1986 - sekarang
Mempengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno
Dipengaruhi Kahitna, Yovie & Nuno
Pasangan Dewayani
Anak Muhammad Arsy Widianto,dan Nadhira Tiara
Yovie Widianto (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Januari 1968; umur 42 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti Rio Febrian, Audy, Tetty Manurung, Rida Sita Dewi, Rita Effendi, Yana Julio, Pinkan Mambo, Delon, Astrid, Chrisye, Glenn Fredly, Lingua, Andity, Ihsan, Dirly, Ghea, Bening, Lisa A.Riyanto, Hedi Yunus, Dea Mirella, Rossa, Ressa Herlambang, Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan Dimas Djayadiningrat[1]

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Pendidikan

Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat cum laude.[2]

[sunting] Perjalanan karier

[sunting] Awal karier

Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz.
Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh' jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di Hotel Savoy Homann, Bandung. Ruth Sahanaya dan Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu.
Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna. Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star International Festival di Taipei, Taiwan, tahun 1991.
Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album David Foster yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah, dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan Quincy Jones.
Yovie dalam ajang AMI Awards 2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik.

[sunting] Kahitna

Tahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka, Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu Cerita Cinta (1994), Cantik (1996), Sampai Nanti (1998), Permaisuriku (2000), Cinta Sudah Lewat (2003) dan Soulmate (2006) serta album The Best of Kahitna (2002).
Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.[3]

[sunting] Solo

Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto.[4] Tahun 2005, Yovie merilis album A Portrait of Yovie, kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%" dibawakan oleh Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack Tusuk Jelangkung. Runner-up Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan, dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.[5]
Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.[6] Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.[2]
Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.[7]

[sunting] Yovie & The Nuno

Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera Yovie & Nuno bertajuk Semua Bintang. Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak bisa diolah maksimal di Kahitna.[8] Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan Andi /rif, Fariz RM, Glenn Fredly, Audy, dan salah satu personel grup Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno, Baron yang mantan gitaris Gigi dan Rere yang drummernya Grass Rock.[9]
Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk Kemenangan Cinta (2004). Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu Ersta, mantan bassis X-men (bass), Gail (vokal), Diat (gitar), Rere (drum), dan Dudi Oris (vokal).
Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas) dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri. Yovie pun merekrut Dikta pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie & Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan Bening.[10]
 

 

 

 

 

 

 

 

Nama Lengkap : Yovie Widianto
Nama Panggilan : Yovie
Tempat & Tgl Lahir :
Bandung, 21 Januari 1968
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara
Agama : Islam
Pendidikan Akhir : S1 FISIP
(Hub. Internasional) - UNPAD
Ukuran Baju : M
Ukuran Celana : 32
Ukuran Sepatu : 42
Hobby : Musik, Sepak bola
Musisi Favorit :
Chick Corea, David Foster



Nama Lengkap : Pradikta Wicaksono
Nama Panggilan : Dikta
Tempat & Tgl Lahir :
Jakarta, 10 Januari 1986
Anak ke : 2 dari 3 bersaudara
Agama : Islam
Pendidikan Akhir : SMA
Ukuran Baju : M
Ukuran Celana : 30
Ukuran Sepatu : 43
Hobby : Bermusik
Musisi Favorit : Jimi Hendrix,
Stevie Ray Vaughan, E Dafter
Nama Lengkap : Dudy Oris
Nama Panggilan : Dudy
Tempat & Tgl Lahir :
Surabaya, 16 Oktober 1976
Anak ke : 1 dari 2 bersaudara
Agama : Islam
Pendidikan Akhir :
D3 Fak. Ekonomi, UNAIR
Ukuran Baju : S/M
Ukuran Celana : 31
Ukuran Sepatu : 42/43
Hobby : Main PS, Tidur
Musisi Favorit :
Glenn Fredly, Michael Bubble



Nama Lengkap :
Muchamad Ahadiyat
Nama Panggilan : Diat
Tempat & Tgl Lahir :
Bandung, 1 September 1974
Anak ke : 2 dari 4 bersaudara
Agama : Islam
Pendidikan Akhir : SMA 22, Bandung
Ukur an Baju : L
Ukuran Celana : 33/34
Ukuran Sepatu : 42
Hobby : Travelling
Musisi Favorit : Benyamin S.

 

 

Launching Album Winning Eleven Yovie Nuno

Aug 3, 2010 Rabu, 28 Juli, sejak pukul 4 sore, para wartawan dan Teman Yovie Nuno (TYN) udah ngumpul di Mazee, FX  Plaza, Jakarta. Sambil nunggu acara konferensi pers dimulai, mereka dijamu dengan berbagai makanan, minuman, juga stand game-game seru semacam Playstation, bola sejajar, rubik, video game balap mobil, dan lainnya.

Konferensi pers berjalan mulai jam setengah 5. Selain diisi dengan tanya jawab, acara itu juga diselipin pemutaran video klip lagu Manusia Biasa, penayangan video dokumentasi saat YN jalan-jalan ke Eropa, dan tentunya penampilan live para personil YN! By the way, seluruh personil YN keliatan gagah banget loh, dengan setelan senada kayak yang mereka pakai di video klip Manusia Biasa.

Saat jatah live perform datang, di atas panggung, personil YN  ngebawain 2 lagu baru: Tak Setampan Romeo, dan tentunya Manusia Biasa, juga beberapa lagu yang diambil dari album sebelumnya.

Keseluruhan acara ini berlangsung hingga menjelang adzan magrib. Kurang lebih jam 6, acara launching pun selesai. Dan mulai hari ini, album Winning 11 udah bisa didapetin di toko-toko CD/kaset terdekat di kota kamu.

Ingat, kalo pengen beli CD atau kasetnya, harus beli yang asli. jangan beli yang bajakan, ya!