Yovie Widianto
Platinoem Band, Group Band Bentukan Yovie Widianto
Platinoem Band, Group Band Bentukan Yovie Widianto. Setelah 15 tahun memantapkan diri sebagai produser, pemain keyboard
Yovie Widianto melalui Yovie Widianto Music Factory akhirnya melahirkan grup band pertamanya yang diisi talenta muda. Mereka adalah Platinoem Band.
Foto Yovie Widianto (Platinoem Band, Group Band Bentukan Yovie Widianto)
“Ini adalah band pertama yang saya produksi dari
Yovie Widianto Music Factory. Semoga Platinoem bisa diterima,” ungkap Yovie dalam peluncuran
album perdana Platinoem di Hard Rock Cafe Jakarta, Senin (26/7/2010).
Yovie, yang dikenal sukses mengorbitkan beberapa vokalis terkenal seperti Glen Fredly, Rio Febrian, Anditi, dan grup band yang juga digawanginya Yovi and Nuno, mengaku puas jika musisi yang diproduserinya bisa sukses.
“Yang paling menyenangkan adalah saat artis yang kita pegang berhasil di tingkat nasional dan hidup dengan rezeki yang layak. Itu kebahagiaan yang melebihi dari materi,” ujar Yovie. “Semoga artis yang saya pegang bisa jaga kerendahan hati,” pesannya kepada band yang menjagokan “Memahami Cinta” sebagai hits single di album perdananya itu.
Mendengar ungkapan ‘sang mentor’, Sam (vokal) mewakili Mocek (gitar), Angga (gitar), Candra (bas), dan Donny (drum) di
Platinoem Band berjanji akan berupaya yang terbaik untuk mengenalkan album, yang diisi aranjer lain yang menjadi bintang tamu seperti Diat (Yovie and Nuno), Aria Baron (Baron’Soulmates) Ronald (GIGI), dan Dody Is (Kahitna).
“Sampai sekarang kami masih solid, apalagi
Mas Yovie membebaskan kami. Kami tidak merasa terkekang karena kebebasan berekspresi diberikan ke kami sepenuhnya. Penyanyi senior di sana hanya menjadi guidance bagi kami,” tutup Sam. Kompas
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Yovie Widianto (lahir di
Bandung,
Jawa Barat,
21 Januari 1968; umur 42 tahun) dikenal sebagai salah satu pendiri dan personel grup musik
Kahitna di posisi keyboard. Yovie memang memotori band—yang awalnya bermain fusion jazz dan kemudian berbelok ke pop—itu sejak didirikan pada 1986. Selain itu, Yovie juga dikenal sebagai pencipta lagu ternama di belantika musik Indonesia. Ia bahkan sukses mengorbitkan banyak lagu beserta penyanyinya melalui karya-karyanya yang bernuansa cinta, seperti
Rio Febrian,
Audy,
Tetty Manurung,
Rida Sita Dewi,
Rita Effendi,
Yana Julio,
Pinkan Mambo,
Delon,
Astrid,
Chrisye,
Glenn Fredly,
Lingua,
Andity,
Ihsan,
Dirly,
Ghea,
Bening,
Lisa A.Riyanto,
Hedi Yunus,
Dea Mirella,
Rossa,
Ressa Herlambang,
Monita, dan sebagainya. Yovie juga menjadi Juri Indonesian Idol 2 menggantikan
Dimas Djayadiningrat[1]
Serius di musik tak membuat Yovie lupa kuliah. Yovie berhasil menyelesaikan kuliah di Jurusan Hubungan Internasional Fisip Unpad, Bandung dengan predikat
cum laude.
[2]
[sunting] Perjalanan karier
Yovie lahir di keluarga yang sangat dekat dengan musik. Meski begitu, sang bunda awalnya melarang Yovie berprofesi sebagai musisi. Yovie berkenalan dengan musik
jazz saat berusia 5 tahun. Pamannya, Hasbullah Ridwan, yang tidak lain adalah ayah
Elfa Secioria, salah satu komposer dan musisi senior Indonesia adalah orang yang berperan mengenalkan Yovie pada musik jazz.
Kemudian Yovie pun mulai bermain band, dengan masih membawa 'ruh' jazz. Sejak duduk di bangku SMP, Yovie telah rutin bermain band di
Hotel Savoy Homann, Bandung.
Ruth Sahanaya dan
Trie Utami pernah menjadi teman main band-nya saat itu.
Yovie mulai berkiprah di tingkat nasional dengan mengikuti Festival Band Tingkat Nasional di Balai Sidang Jakarta (sekarang Jakarta Convention Center/JCC) tahun 1986. Tahun yang sama ia membentuk Kahitna. Sejak saat itu, berbagai prestasi nasional dan internasional diraih Yovie. Salah satunya adalah The Best Composer pada Young Star International Festival di
Taipei,
Taiwan, tahun 1991.
Perkenalan pertama Yovie dengan musik pop pada tahun 1986 melalui album
David Foster yang musik-musiknya memiliki melodi sederhana, tetapi chord-nya susah, dan satu lagu bisa memiliki beberapa nada dasar yang berbeda. Menurut Yovie berkat David Foster dia menjadi tahu bahwa musik pop bisa dibuat berbobot. Sejak saat itu, Yovie mulai melirik industri musik pop Indonesia dengan patokan karya-karya 'pop bergizi' David Foster dan Quincy Jones.
Yovie dalam ajang
AMI Awards 2009, ia mendapatkan nominasi terbanyak, sebanyak 7 nominasi, dalam kategori duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik.
Artikel utama untuk bagian ini adalah:
KahitnaTahun 1994, bersama Kahitna, Yovie merilis album perdana mereka,
Cerita Cinta. Sejak saat itu kesuksesan Yovie dimulai. Yovie bersama Kahitna telah merilis 7 album yaitu
Cerita Cinta (1994),
Cantik (1996),
Sampai Nanti (1998),
Permaisuriku (2000),
Cinta Sudah Lewat (2003) dan
Soulmate (2006) serta album
The Best of Kahitna (2002).
Kahitna pernah meraih prestasi Grand Prix Winner Band Explosion 1987 dan Band Explosion Tokyo-Japan 1991.
[3]
Medio 2000, Yovie merilis album yang diberi judul
Kumpulan Karya Terbaik Yovie Widianto.
[4] Tahun 2005, Yovie merilis album
A Portrait of Yovie, kumpulan lagu-lagu terbaiknya yang dibawakan oleh para penyanyi kenamaan. Di album ini, ada karya terbaru Yovie berjudul "Tak 100%" dibawakan oleh
Astrid, penyanyi yang sudah berkiprah mengisi soundtrack
Tusuk Jelangkung.
Runner-up Indonesian Idol, Delon, juga turut menyanyikan sebuah lagu terbarunya yang berjudul "Terjaga di Setiap Mimpiku". Sebagai single unggulan, dipilihlah lagu "Salahi Aku (Ku Jatuh Cinta Lagi)" yang dinyanyikan
Rio Febrian. Di album ini, Yovie juga dibantu oleh Stephen Santoso dan Tohpati dalam mengaransemen lagu-lagu baru.
[5]
Sebagai penghargaan 23 tahun perjalanannya di belantika musik Indonesia, Yovie menggelar konser spesial yang diberi tajuk
A Mild Live The Magical Journey Of Yovie Widianto. Konser tersebut berlangsung 14 September 2006 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.
[6] Dua tahun sebelumnya, Yovie pernah menggelar konser 'kecil' atas pencapaian kariernya di dunia musik selama 21 tahun bertempat di Zoom Resto & Lounge, Jakarta, Minggu, 25 Januari 2004.
[2]
Setelah sukses menggelar konser, Yovie kembali hadir lewat album barunya bertitel
Kemenangan Hati (2007). Dari 12 lagu yang ada dalam album ini, tiga di antaranya pernah dinyanyikan Yovie saat konser.
[7]
[sunting] Yovie & The Nuno
Tahun 2001, Yovie merilis album dengan bendera
Yovie & Nuno bertajuk
Semua Bintang. Nama band Nuno diambil dari bahasa Latin, Numero Uno, yang artinya nomor satu. Band bentukannya ini adalah wujud idealisme Yovie yang tak bisa diolah maksimal di Kahitna.
[8] Pada album ini, selain bersama The Nuno, Yovie juga berkolaborasi dengan
Andi /rif,
Fariz RM,
Glenn Fredly,
Audy, dan salah satu personel grup
Warna. Album ini terkesan lebih 'garang' dibanding albumnya bersama Kahitna. Apalagi dengan dukungan personil The Nuno,
Baron yang mantan gitaris
Gigi dan
Rere yang drummernya
Grass Rock.
[9]
Tiga tahun kemudian, Yovie & Nuno berganti nama menjadi Yovie & The Nuno serta merilis album baru bertajuk
Kemenangan Cinta (2004). Di album kedua ini, personel The Nuno ada yang berganti. Kebanyakan berasal dari Surabaya. Personel The Nuno untuk album kedua yaitu
Ersta, mantan bassis X-men (bass),
Gail (vokal),
Diat (gitar),
Rere (drum), dan
Dudi Oris (vokal).
Penghujung 2007, Yovie mengeluarkan album lagi. Kali ini kembali dengan nama Yovie & Nuno. Ini dikarenakan Gail (vokal), Ersta (bas) dan Rere (drum) sebagai personil Yovie & The Nuno mengundurkan diri. Yovie pun merekrut
Dikta pada vokal untuk mendampingi Dudi dan Diat di posisi gitar untuk bergabung dalam Yovie & Nuno. Untuk menandai kemunculan Yovie & Nuno, mereka meluncurkan album bertajuk
The Special One (2007) yang terinspirasi dari penggalan lirik lagu "Janji Putih" ciptaan Yovie, yang dipopulerkan
Bening.
[10]